Contoh Wawancara Pedagang - Wawancara merupakan sebuah proses untuk mendapatkan informasi. Wawancara bisa dilakukan oleh dua orang atau lebih. Harus ada pewawancara sebagai penana dan ada narasumber sebagai sumber informasi.
Wawancara 1
Wawancara yang pertama yaitu dengan pedagang minuman ice cream.
Pewawancara : Maaf, misi bu, menganggu sebentar, apa boleh wawancara sebentar?
Penjual : Boleh, silahkan mas.
Pewawancara : Maaf, siapa nama ibu ?
Penjual : Nama saya ibu sri
Pewawancara : Kira-kira sudah berapa lama ibu berdagang?
Penjual : Ya, kira-kira sekitar 3 tahunan
Pewawancara : bagaimana kisah awal ibu menjadi seorang pedagang ?
Penjual : Awalnya saya mulai berdagang disini hanya pop ice. Namun ketika melihat peluang banyak anak sekolah, kemudian saya berfikir untuk menambahnya dengan makanan kecil lainnya.
Pewawancara : Kalo perhariinya, kira-kira dapat penghasilan berapa?
Penjual : Dari perharinya yaitu sekitar 100-150 ribu.
Pewawancara : Kalo untuk modal yang awal ibu membuka dagang ini butuh dana berapa?
Penjual : Modal yang dikeluarkan yaitu untuk makanan kecil sebesar Rp.60.000 dan untuk pop ice sebesar 100.000, ini tidak termasuk blendernya.
Pewawancara : Dagangnya mulai dari jam berapa sampai jam berapa ?
Penjual : Saya buka jam 6 sampai jam 4-an lah.
Pewawancara : Makasih sebelumnya, saya minta maaf apabila ada kata-kata yang tak berkenan, terima kasih ya bu atas waktunya.
Wawancara 2
Wawancara yang kedua yaitu dengan penjual di kantin.
Pewawancara : Mohon maaf bu, siapa nama Ibu?
Pedagang (Narasumber) : Nama saya bu Robi'ah
Pewawancara : Ibu tinggal di mana?
Pedagang (Narasumber) : Saya tinggal di Kebumen
Pewawancara : Kapan Ibu memulai berdagang?
Pedagang (Narasumber) :Ya, kira-ra sejak tahun 2000-an lah
Pewawancara : Kenapa Ibu memilih berdagang di sini?
Pedagang (Narasumber) :Ya, kalo kita dagang di sini, saya bisa ngasuh anak saya. Kalo nggak disini, lantas siapa yang mau mengasuh anak saya.
Pewawancara : Selanjutnya, apa saja yang biasa ibu jual di sini?
Pedagang (Narasumber) : Saya menjual mulai dari roti, rokok, makanan, dan minuman.
Pewawancara : Ibu disini ada yang membantu bekerja?
Pedagang (Narasumber) : Tidak, saya bekerja sendirian. Karena semuana sibuk. Apalagi suami saya yang kerja sebagai kuli bangunan.
Pewawancara : Apakah Ibu merasa terbebani ketika jadi Pedagang?
Pedagang (Narasumber) : Ya, awalnya memang berat, namun setelah lama-kelamaan semuanya jadi enteng. Dan juga kalo misal terbebani, lalu siapa yang menghidupi keluarga.
Pewawancara : Kira-kira berapa penghasilan Ibu setiap harinya?
Pedagang (Narasumber) : Ya, kira-kira sekitar 200 ribuan. Kalo untuk lebih ya bisa mencapai 300 ribu.
Pewawancara : Sebelumnya ibu pernah bekerja di pekerjaan lain sebelum jadi pedagang?
Pedagang (Narasumber) : Pernah, saa pernah bekerja di pabrik garmen
Pewawancara : Kira-kira cukup nggak bu untuk mencukupu kebutuuhan sehari-hari?Pedagang (Narasumber) : Cukup, kalo nggak cukup ya dicukup-cukupin.
Pewawancara : Bagaimana dengan suami ibu?
Pedagang (Narasumber) : Suami saya mulai bekerja dari jam 6 pagi hingga 9 malam
Pewawancara : Selama jadi pedagang, apasih yang menjadi suka dukanya?
Pedagang (Narasumber) : Sukanya kalo misal kita yang beli ramai, tapi dukanya ya itu, kalau disini sepi pembeli.
Pewawancara : Terimakasih bu atas waktunya. Maaf merepoti.
Pedagang (Narasumber) : Nggak kok mba, sama-sama saa juga senang diwawancarai.
Sekian contoh hasil wawancara dengan pedagang.
Wawancara 1
Wawancara yang pertama yaitu dengan pedagang minuman ice cream.
Pewawancara : Maaf, misi bu, menganggu sebentar, apa boleh wawancara sebentar?
Penjual : Boleh, silahkan mas.
Pewawancara : Maaf, siapa nama ibu ?
Penjual : Nama saya ibu sri
Pewawancara : Kira-kira sudah berapa lama ibu berdagang?
Penjual : Ya, kira-kira sekitar 3 tahunan
Pewawancara : bagaimana kisah awal ibu menjadi seorang pedagang ?
Penjual : Awalnya saya mulai berdagang disini hanya pop ice. Namun ketika melihat peluang banyak anak sekolah, kemudian saya berfikir untuk menambahnya dengan makanan kecil lainnya.
Pewawancara : Kalo perhariinya, kira-kira dapat penghasilan berapa?
Penjual : Dari perharinya yaitu sekitar 100-150 ribu.
Pewawancara : Kalo untuk modal yang awal ibu membuka dagang ini butuh dana berapa?
Penjual : Modal yang dikeluarkan yaitu untuk makanan kecil sebesar Rp.60.000 dan untuk pop ice sebesar 100.000, ini tidak termasuk blendernya.
Pewawancara : Dagangnya mulai dari jam berapa sampai jam berapa ?
Penjual : Saya buka jam 6 sampai jam 4-an lah.
Pewawancara : Makasih sebelumnya, saya minta maaf apabila ada kata-kata yang tak berkenan, terima kasih ya bu atas waktunya.
Wawancara 2
Wawancara yang kedua yaitu dengan penjual di kantin.
Pewawancara : Mohon maaf bu, siapa nama Ibu?
Pedagang (Narasumber) : Nama saya bu Robi'ah
Pewawancara : Ibu tinggal di mana?
Pedagang (Narasumber) : Saya tinggal di Kebumen
Pewawancara : Kapan Ibu memulai berdagang?
Pedagang (Narasumber) :Ya, kira-ra sejak tahun 2000-an lah
Pewawancara : Kenapa Ibu memilih berdagang di sini?
Pedagang (Narasumber) :Ya, kalo kita dagang di sini, saya bisa ngasuh anak saya. Kalo nggak disini, lantas siapa yang mau mengasuh anak saya.
Pewawancara : Selanjutnya, apa saja yang biasa ibu jual di sini?
Pedagang (Narasumber) : Saya menjual mulai dari roti, rokok, makanan, dan minuman.
Pewawancara : Ibu disini ada yang membantu bekerja?
Pedagang (Narasumber) : Tidak, saya bekerja sendirian. Karena semuana sibuk. Apalagi suami saya yang kerja sebagai kuli bangunan.
Pewawancara : Apakah Ibu merasa terbebani ketika jadi Pedagang?
Pedagang (Narasumber) : Ya, awalnya memang berat, namun setelah lama-kelamaan semuanya jadi enteng. Dan juga kalo misal terbebani, lalu siapa yang menghidupi keluarga.
Pewawancara : Kira-kira berapa penghasilan Ibu setiap harinya?
Pedagang (Narasumber) : Ya, kira-kira sekitar 200 ribuan. Kalo untuk lebih ya bisa mencapai 300 ribu.
Pewawancara : Sebelumnya ibu pernah bekerja di pekerjaan lain sebelum jadi pedagang?
Pedagang (Narasumber) : Pernah, saa pernah bekerja di pabrik garmen
Pewawancara : Kira-kira cukup nggak bu untuk mencukupu kebutuuhan sehari-hari?Pedagang (Narasumber) : Cukup, kalo nggak cukup ya dicukup-cukupin.
Pewawancara : Bagaimana dengan suami ibu?
Pedagang (Narasumber) : Suami saya mulai bekerja dari jam 6 pagi hingga 9 malam
Pewawancara : Selama jadi pedagang, apasih yang menjadi suka dukanya?
Pedagang (Narasumber) : Sukanya kalo misal kita yang beli ramai, tapi dukanya ya itu, kalau disini sepi pembeli.
Pewawancara : Terimakasih bu atas waktunya. Maaf merepoti.
Pedagang (Narasumber) : Nggak kok mba, sama-sama saa juga senang diwawancarai.
Sekian contoh hasil wawancara dengan pedagang.
0 Response to "Contoh Hasil Wawancara dengan Pedagang "