Latest News

Contoh Wawancara Dengan Petani


Contoh Wawancara engan Petani - Wawancara (dalam bahasa Inggris yaitu interview) adalah suatu proses percakapan antara dua orang atau lebih. Wawancara berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara yaitu untuk mendapatkan informasi yang tepat dan akurat dari narasumber dipercaya.

Kali ini kami akan memberikan beberapa contoh wawancara dengan petani. Jadi, jika wawancara petani maka narasumbernya adalah petani. Berikut contoh wawancara dengan petani.



Contoh Wawancara dengan Petani


Contoh wawancara petani 1 ini akan diperankan oleh Bapak Tumijo sebagai petani dan Ratna sebagai penanya.



Ratna : "Assalamu'alaikum Pak. Selamat pagi. Apakash saya boleh melakukan wawancara sama Bapak?"

Tumijo : "Wa'alaikumsalam Dek. Selamat pagi juga. Silakan, kebetulan saya lagi senggang."

Ratna : "Menurut banyak orang, Bapak ini adalah petani tersukses di kabupaten ini. Bagaimana Bapak meraih kesuksesan ini, apakah ada tips tertentu."

Tumijo : "Dulu sewaktu saya masih awal dalam bertani, keadaan saya serba kekurangan, bahkan dulu saya rela jual kebun dan kemudian uangnya digunakan untuk membeli sawah. Selanjutnya saya berusaha supaya hasil pertaniannya meningkat. Saya sering melakukan berbagai percobaan."

Ratna : "Maksudnya percobaan bagaimana?"

Tumijo : "Dari dulu sampai sekarang saya suka dengan mencoba hal-hal baru. Termasuk mencoba untuk menemukan hal yang baru di bidang pembenihan. Saya sering melakukan persilangan antara varietas-varietas padi. Hasilnya ada yang bagus dan ada yang jelek. Untuk menghasilkan benih yang bagus saya melakukan seleksi terhadap benih."

Ratna : "Apakah ada yang lain Pak?."

Tumijo : "Ada, ketika saya memiliki uang hasil peranian, uang tersebut saya simpan dalam bentuk sawah. Karena selain nilai sawah selalu meningkat, sawahnya kan juga bisa saya pakai untuk bercocok tanam."

Ratna : "Ternyata bapak ini termasuk orang yang senang menabung."

Tumijo : "Jadi begitu mbas, ketika kita memiliki uang, kita tidak boleh lupa dan berfoya-foya. Kita kan tidak cuma hidup unutk sekarang. Jadi menabung itu perlu untuk masa yang akan datang."

Ratna : "Terima kasih atas berbagi pengalamannya Pak, semoga pertemuan ini bermanfaat."

Tumijo : "Ya mba, sama-sama."


Contoh Wawancara dengan Petani Padi


Wawancara ini dilakukan oleh dua orang, yaitu oleh pewawancara dan narasumber petani jagung.


Pewawancara  : ”Assalamualaikum.”

Narasumber   : ”Wa`alaikumsalam.”

Pewawancara  : ”Apakah saya boleh meminta waktunya sebentar untuk mewancarai Bapak.”

Narasumber   : ”Silahkan.”

Pewawancara  : ”Bapak menjadi petani padi sejak kapan?”

Narasumber   : ”Saya sudah menjadi petani kurang lebih sejak 3 tahun yang lalu.”

Pewawancara  : ”Padi dengan jenis apa saja yang biasa Bapak tanam?”

Narasumber   : ”Saya tidak hanya memakai satu jenis padi saja, namun kadang-kadang juga berganti-ganti. Terkadang saya menanam IR 64, kadang 33, kadang nampan.”

Pewawancara  : ”Bagaimana proses atau cara menanam padi?”

Narasumber   : ”Pertama sawahnya dibajak, kemudian baru benih padinya disebarkan, tunggu hingga beberapa bulan lalu ditanami dengan benih padi yang sudah lumayan besar”.

Pewawancara  : ”Terus, berapa lama waktu padi tersebut bisa panen?”

Narasumber   : ”Kira-kira kurang lebih sekitar 4 bulan.”

Pewawancara  : ”Hama apa yang sering menyerang padi di sawah?”

Narasumber   : ”Banyak, contohnya wereng, ulat dan ada juga keong.”

Pewawancara  : ”Mengapa Bapak memilih padi?”

Narasumber   : ”Karena tanah di sini cocok ditanami tanaman padi.”

Pewawancara  : ”Apakah bapak hanya bekerja sebagai petani atau ada pekerjaan lain?”

Narasumber   : ”Selain menjadi petani, saya juga senang berdagang dipasar. Saya biasa berjualan melinjo, jengkol dan lainya.”

Pewawancara  :”Trimakasih Pak, atas waktunya, wassalamualaikum.”

Narasumber   :”Iya, sama-sama. Wa`alaikumsalam.”

Contoh Wawancara dengan Petani Jagung


Contoh wawancara selanjutnya yaitu contoh wawancara yang dilakukan oleh pewawancara dan narasumber petani jagung.

Pewawancara : “Assalamu'alaikum. Selamat sore, Pak?”

Petani      : “Wa'alaikumsalam. Selamat sore. Ada yang dapat saya bantu?”

Pewawancara : “Iya, Pak. Bolehkah saya mewawancarai mengenai hama dan penyakit pada tanaman jagung?”

Petani      : “Boleh saja. Saya akan menjawab dengan senang hati.”

Pewawancara : “Terimakasih sebelumnya. Hama apa saja yang biasanya menyerang tanaman jagung?”

Petani      : “ Hama yang menyerang tanaman jagung sebenarnya banyak. Contohnya saja ada ulat tanah, ulat grayak, belalang daun, wereng, ulat, dan masih banyak yang lainnya.”

Pewawancara : “Bagaimana cara Bapak mengatasi hama pada jagung tersebut?”

Petani      : “Salah satu caranya yaitu dengan menyemprotkan pestisida.”

Pewawancara : “ Selain hama apakah ada penyakit yang dapat menyerang tanaman jagung?”

Petani      : “ Selain hama, pasti ada juga penyakit yang menyerang jagung. Contohnya penyakit bulai, bercak daun, penyakit gosong bengkak, busuk biji.”

Pewawancara : “Sebenarnya bagaiman cara menanam jagung?”

Petani      : “ Untuk menanam jagung yang paling penting adalah memilih benih bermutu. Selanjutnya yaitu pengolahan tanah dengan baik,membersihkan gulma, membuat bendengan, memupuk tanah, melubangi tanah antara 2 s/d 5 cm, penanaman benih, dan terakhir pengairan.”

Pewawancara : “Terima kasih atas informasi yang bapak berikan.”

Petani      : “ Iya. Terimakasih kembali.”

Itulah beberapa contoh wawancara dengan petani. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat membantu. 

0 Response to "Contoh Wawancara Dengan Petani"