Contoh Wawancara dengan Tukang Ojek - Wawancara adalah suatu rangkaian proses untuk mendapatkan informasi. Wawancara dapat dilakukan minimal oleh dua orang. Satu orang bertindak sebagai pewawancara yang bertugas untuk memberikan pertanyaan dan satu orang lainnya bertindak sebagai narasumber yang memberikan informasi.
Wawancara dengan tukang ojek di bawah ini diperankan oleh Suherman sebagai pewawancara dan Pak Haryo sebagai narasumber / tukanbg ojek.
Pewawancara : "Selamat siang pak, sebelumnya saya minta maaf karena mengganggu waktunya sebentar. Apakah bapak berkenan untuk saya wawancara?"
Narasumer / Tukang Ojek : "Iya selamat siang, silahkan mumpung sekarang saya sedang tidak tarikan."
Pewawancara : "Mohon maaf siapa nama lengkap bapak siapa?"
Narasumer / Tukang Ojek : "Nama saya Achmad Suharyo, tapi saya lebih akrab dipanggil Haryo."
Pewawancara : "Bapak asalnya darimana?"
Narasumer / Tukang Ojek : "Saya asli dari tegal dek."
Pewawancara : "Saat ini berapa tahun usia bapak?"
Narasumer / Tukang Ojek : "Saat ini saya berumur 43 tahun."
Pewawancara : "Bisakah bapak menceritakan mengenai pengalam pendidikan bapak selama ini?"
Narasumer / Tukang Ojek : "Saya mulai sekolah SD tahun 1980 hingga 1986, selanjutnya saya masuk ke jenjang SMP dari tahun 1986 sampai 1989, selanjutnya saya melanjutkan sekolah karena saya dulu termasuk murid yang disiplin dan cukup cerdas, jadi saya melanjutkan ke tingkat SMA dari tahun 1989 sampai 1992, namun setelah lulus SMA saya tidak tau mau lanjut sekolah. Alasannya karena orangtua saya merupakan keluarga yang tidak mampu, sehingga saya memutuskan untuk berhenti sekolah dan mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan kami."
Pewawancara : "Bagaimana bapak bisa sampai ke Jakarta?"
Narasumer / Tukang Ojek : Saya pergi ke jakarta karena dulu saya ikut teman saya. Katanya dia punya kerjaan untuk membiayai orangtua lagi sakit."
Pewawancara : "Apakah bapak memiliki pengalaman di pekerjaan lain selain menjadi tukang ojek?"
Narasumer / Tukang Ojek : "Waktu dulu saya pernah menjadi seorang karyawan di perusahaan swasta di jakarta pusat."
Pewawancara : "Lantas kenapa bapak memilih berhenti dan memutuskan jadi tukang ojek?"
Narasumer / Tukang Ojek : "Saya tidak memutuskan berhenti, namun sebenarnya dulu saya kena PHK. Alasannya, sewaktu kerja saya saya suka tidak teliti dalam seleksi barang."
Pewawancara : "Jadi begitu Pak. Kira-kira sudah berapa lama Bapak menjadi tukang ojek?"
Narasumer / Tukang Ojek : "Saya sudah menjadi tukang ojek dari tahun 2000 hingga saat ini, ya kalau dihitung sekitar 16 tahun lah."
Pewawancara : "Pertamakali bapak ngojek dimana?"
Narasumer / Tukang Ojek : "Saya pertama kali mengojek di Kemayoran, Sumur batu, dan juga Sunter. Namun. saya langganan yang di Kemayoran banyak, jadi saya sering lupa kalau sudah di daerah Sunter dan Sumur batu."
Pewawancara : "Bagaimana perasaan bapak menjadi tukang ojek untuk pertama kali?"
Pewawancara : "Kalau boleh saya tahu rata-rata penghasilan yang bapak terima setiap hari kira-kira berapa?"
Narasumer / Tukang Ojek : "Saya tidak tahu berapa pastinya, karena tergantung banyak tidaknya penumpang yang ngojek sama saya. Biasanya saya per hari itu bisa dapa 200 ribu. Kalau lagi sepi bisa dapat 100 ribu sampai 125 ribu."
Pewawancara : "Dengan penghasilan bapak saat ini, apakah itu cukup untuk menghidupi anak istri sehari-hari?"
Narasumer / Tukang Ojek : "Ya, kalau bilang cukup ya ngga pernah cukup, ya sekedar dicukupin saja."
Pewawancara : "Awal mengojek,modal apa saja yang bapak persiapkan waktu itu?"
Narasumer / Tukang Ojek : "Dulu, saya beruntung sudah punya motor dan uang pesangon dari hasil PHK cukuplah untuk sewa kos dan juga modal ngojek."
Pewawancara : "Selain berpikiran untuk mengojek, dulu sempat ingin bekerja jadi apa?"
Narasumer / Tukang Ojek : "Dulu itu saya kepikiran untuk jual motor dan ingin berdagang, namun setelah dipikir-pikir sepertinya jangan, karena itu motor satu-satunya yang saya punya untuk pergi-pergi kemana saja."
Pewawancara : "Apa bapak juga pernah menjadi antar jemput anak berangkat sekolah ?"
Narasumer / Tukang Ojek : "Iya, saya juga punya langganan antar anak sekolah."
Pewawancara : "Setiap antar anak, apakah ada yang pernah tidak bayar atau hutang?"
Narasumer / Tukang Ojek : "Pasti pernah, tapi saya juga tau namanya manusia ya, sudah pasti ada kurangnya, orangtuanya itu kadang orang tidak mampu, dan saya bilang ke orangtuanya, tidak apa-apa bu, bayarnya dicicil aja, kalau belum ada uang tidak apa-apa. Saya dulu kan juga orang tidak punya jadi saya tau susahnya cari uang."
Pewawancara : "Biasanya bapak ngojek dari jam berapa dan sampai jam berapa?"
Narasumer / Tukang Ojek : "Saya ngojek dari jam lima tiga puluh sampai jam sembilan malam."
Pewawancara : "Saya au tanya, apa sih suka duka menjadi tukang ojek?"
Narasumer / Tukang Ojek : "Paling saat saya mendapat bonus lebih dari langganan saya itu senangnya, namun dukanya ya saya pernah tidak makan saat banyak orang yang berhutang dan belum bayar."
Pewawancara : "Sekarang bapak tinggal sama siapa?"
Narasumer / Tukang Ojek : "Saya tinggal bersama istri dan dua anak saya. Anak pertama sudah kelas 5 SD, anak kedua baru masuk TK."
Pewawancara : "Saat bapak kerja sebagai tukang ojek, apakah istri bapak juga bekerja?"
Narasumer / Tukang Ojek : "Istri saya berangkat ke pasar untuk berdagang sayuran."
Pewawancara : "Untuk rata-rata penghasilan istri bapak berapa?"
Narasumer / Tukang Ojek : "Rata-rata per harinya itu sampai 100 ribu, itu cukuplah untuk tabungan."
Pewawancara : Terima kasih atas waktunya, semoga kerjanya bapak lancar, sekolah anak-anak bapak dapat lancar hingga sukses."
Narasumer / Tukang Ojek : "Iya sama-sama, adek juga sebaliknya kembali diberi rezeki, kesehatan."
Sekian contoh wawancara dengan tukang ojek. Semoga bermanfaat.
Contoh Wawancara dengan Tukang Ojek
Wawancara dengan tukang ojek di bawah ini diperankan oleh Suherman sebagai pewawancara dan Pak Haryo sebagai narasumber / tukanbg ojek.
Pewawancara : "Selamat siang pak, sebelumnya saya minta maaf karena mengganggu waktunya sebentar. Apakah bapak berkenan untuk saya wawancara?"
Narasumer / Tukang Ojek : "Iya selamat siang, silahkan mumpung sekarang saya sedang tidak tarikan."
Pewawancara : "Mohon maaf siapa nama lengkap bapak siapa?"
Narasumer / Tukang Ojek : "Nama saya Achmad Suharyo, tapi saya lebih akrab dipanggil Haryo."
Pewawancara : "Bapak asalnya darimana?"
Narasumer / Tukang Ojek : "Saya asli dari tegal dek."
Pewawancara : "Saat ini berapa tahun usia bapak?"
Narasumer / Tukang Ojek : "Saat ini saya berumur 43 tahun."
Pewawancara : "Bisakah bapak menceritakan mengenai pengalam pendidikan bapak selama ini?"
Narasumer / Tukang Ojek : "Saya mulai sekolah SD tahun 1980 hingga 1986, selanjutnya saya masuk ke jenjang SMP dari tahun 1986 sampai 1989, selanjutnya saya melanjutkan sekolah karena saya dulu termasuk murid yang disiplin dan cukup cerdas, jadi saya melanjutkan ke tingkat SMA dari tahun 1989 sampai 1992, namun setelah lulus SMA saya tidak tau mau lanjut sekolah. Alasannya karena orangtua saya merupakan keluarga yang tidak mampu, sehingga saya memutuskan untuk berhenti sekolah dan mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan kami."
Pewawancara : "Bagaimana bapak bisa sampai ke Jakarta?"
Narasumer / Tukang Ojek : Saya pergi ke jakarta karena dulu saya ikut teman saya. Katanya dia punya kerjaan untuk membiayai orangtua lagi sakit."
Pewawancara : "Apakah bapak memiliki pengalaman di pekerjaan lain selain menjadi tukang ojek?"
Narasumer / Tukang Ojek : "Waktu dulu saya pernah menjadi seorang karyawan di perusahaan swasta di jakarta pusat."
Pewawancara : "Lantas kenapa bapak memilih berhenti dan memutuskan jadi tukang ojek?"
Narasumer / Tukang Ojek : "Saya tidak memutuskan berhenti, namun sebenarnya dulu saya kena PHK. Alasannya, sewaktu kerja saya saya suka tidak teliti dalam seleksi barang."
Pewawancara : "Jadi begitu Pak. Kira-kira sudah berapa lama Bapak menjadi tukang ojek?"
Narasumer / Tukang Ojek : "Saya sudah menjadi tukang ojek dari tahun 2000 hingga saat ini, ya kalau dihitung sekitar 16 tahun lah."
Pewawancara : "Pertamakali bapak ngojek dimana?"
Narasumer / Tukang Ojek : "Saya pertama kali mengojek di Kemayoran, Sumur batu, dan juga Sunter. Namun. saya langganan yang di Kemayoran banyak, jadi saya sering lupa kalau sudah di daerah Sunter dan Sumur batu."
Pewawancara : "Bagaimana perasaan bapak menjadi tukang ojek untuk pertama kali?"
Pewawancara : "Kalau boleh saya tahu rata-rata penghasilan yang bapak terima setiap hari kira-kira berapa?"
Narasumer / Tukang Ojek : "Saya tidak tahu berapa pastinya, karena tergantung banyak tidaknya penumpang yang ngojek sama saya. Biasanya saya per hari itu bisa dapa 200 ribu. Kalau lagi sepi bisa dapat 100 ribu sampai 125 ribu."
Pewawancara : "Dengan penghasilan bapak saat ini, apakah itu cukup untuk menghidupi anak istri sehari-hari?"
Narasumer / Tukang Ojek : "Ya, kalau bilang cukup ya ngga pernah cukup, ya sekedar dicukupin saja."
Pewawancara : "Awal mengojek,modal apa saja yang bapak persiapkan waktu itu?"
Narasumer / Tukang Ojek : "Dulu, saya beruntung sudah punya motor dan uang pesangon dari hasil PHK cukuplah untuk sewa kos dan juga modal ngojek."
Pewawancara : "Selain berpikiran untuk mengojek, dulu sempat ingin bekerja jadi apa?"
Narasumer / Tukang Ojek : "Dulu itu saya kepikiran untuk jual motor dan ingin berdagang, namun setelah dipikir-pikir sepertinya jangan, karena itu motor satu-satunya yang saya punya untuk pergi-pergi kemana saja."
Pewawancara : "Apa bapak juga pernah menjadi antar jemput anak berangkat sekolah ?"
Narasumer / Tukang Ojek : "Iya, saya juga punya langganan antar anak sekolah."
Pewawancara : "Setiap antar anak, apakah ada yang pernah tidak bayar atau hutang?"
Narasumer / Tukang Ojek : "Pasti pernah, tapi saya juga tau namanya manusia ya, sudah pasti ada kurangnya, orangtuanya itu kadang orang tidak mampu, dan saya bilang ke orangtuanya, tidak apa-apa bu, bayarnya dicicil aja, kalau belum ada uang tidak apa-apa. Saya dulu kan juga orang tidak punya jadi saya tau susahnya cari uang."
Pewawancara : "Biasanya bapak ngojek dari jam berapa dan sampai jam berapa?"
Narasumer / Tukang Ojek : "Saya ngojek dari jam lima tiga puluh sampai jam sembilan malam."
Pewawancara : "Saya au tanya, apa sih suka duka menjadi tukang ojek?"
Narasumer / Tukang Ojek : "Paling saat saya mendapat bonus lebih dari langganan saya itu senangnya, namun dukanya ya saya pernah tidak makan saat banyak orang yang berhutang dan belum bayar."
Pewawancara : "Sekarang bapak tinggal sama siapa?"
Narasumer / Tukang Ojek : "Saya tinggal bersama istri dan dua anak saya. Anak pertama sudah kelas 5 SD, anak kedua baru masuk TK."
Pewawancara : "Saat bapak kerja sebagai tukang ojek, apakah istri bapak juga bekerja?"
Narasumer / Tukang Ojek : "Istri saya berangkat ke pasar untuk berdagang sayuran."
Pewawancara : "Untuk rata-rata penghasilan istri bapak berapa?"
Narasumer / Tukang Ojek : "Rata-rata per harinya itu sampai 100 ribu, itu cukuplah untuk tabungan."
Pewawancara : Terima kasih atas waktunya, semoga kerjanya bapak lancar, sekolah anak-anak bapak dapat lancar hingga sukses."
Narasumer / Tukang Ojek : "Iya sama-sama, adek juga sebaliknya kembali diberi rezeki, kesehatan."
Sekian contoh wawancara dengan tukang ojek. Semoga bermanfaat.
0 Response to "Contoh Wawancara dengan Tukang Ojek"