Kali ini kami akan bagikan contoh wawancara dengan guru. Kami akan memberikan beberapa versi. Berikut untuk lebih jelasnya.
Wawancara 1 : Contoh wawancara dengan guru tentang profesi seorang guru.
Siswa: "Bagaimana bapak bisa jadi guru kimia?"
Pak Guru: "Alasan menjadi guru kimia yaitu karena sejak dulu saya memang sudah suka dengan pelajaran kimia. Saat SMP dan SMA saja nilai saya tidak ada yang jeblok. Guru kimia yang mengajar saya juga perhatian sama muridnya, sama saya juga. Selain itu, dengan menjadi guru, saya juga bisa beramal, membuat orang menjadi cerdas"
Siswa: "Selama mengajar siswa, apa ada pengalaman yang berkesan"
Pak Guru: "Pasti ada. Dulu saya pernah mengajar di NTT, kira-kira di tahun 2011. Bapak mengajar di salah satu Sekolah tingkat menengah disana. Kondisi muridnya sangat memprihatinkan. Mereka hanya memiliki satu seragam sekolah. Terus banyak juga yang tidak memakai sepatu. Apalagi buku pelajaran."
Siswa: "Apa yang bapak senangi dengan dari murid-murid Bapak?"
Pak Guru: "Saya akan senang jika murid-murid saya menjadi sesorang yang pintar, berbakti pada orang tua, dan terakhir bermanfaat bagi dirinya, keluarganya, lingkungannya dan juga bangsanya. Saya ingin, mereka juga mengenyang pendidikan yang lebih tinggi lagi."
Siswa: "Lalu apakah ada yang membuat bapak sedih?"
Pak Guru: "Kalau mereka tidak bisa melanjutkan sekolah, inilah yang membuat saya sedih. Mereka harus melanjutkan sekolah. Lalu siapa kalau bukan mereka yang akan memajukan daerah mereka. Pendidikan bukan hanya untuk diri sendiri, namun juga untuk semua orang."
Siswa: "Apakah bapak ada hambatan ketika mengajar pelajaran kimia di sekolah ini?"
Pak Guru: "Alhamdulillah, selama ini sih tidak ada masalah. Saya senang murid-murid say semuanya dapat menerima pelajaran dengan baik. "
Siswa: "Apa yang bapak harapkan dari murid-murid Bapak?"
Pak Guru: "Sudah pasti, saya berharap mereka menjadi anak yang pandai. Sehingga mereka menjadi orang-orang yang sukses. Saya juga berharap mereka menjadi anak yang sholeh berbakti pada orang tua."
Wawancara 2 : Contoh Wawancara dengan Guru
Wawancara 1 : Contoh wawancara dengan guru tentang profesi seorang guru.
Siswa: "Bagaimana bapak bisa jadi guru kimia?"
Pak Guru: "Alasan menjadi guru kimia yaitu karena sejak dulu saya memang sudah suka dengan pelajaran kimia. Saat SMP dan SMA saja nilai saya tidak ada yang jeblok. Guru kimia yang mengajar saya juga perhatian sama muridnya, sama saya juga. Selain itu, dengan menjadi guru, saya juga bisa beramal, membuat orang menjadi cerdas"
Siswa: "Selama mengajar siswa, apa ada pengalaman yang berkesan"
Pak Guru: "Pasti ada. Dulu saya pernah mengajar di NTT, kira-kira di tahun 2011. Bapak mengajar di salah satu Sekolah tingkat menengah disana. Kondisi muridnya sangat memprihatinkan. Mereka hanya memiliki satu seragam sekolah. Terus banyak juga yang tidak memakai sepatu. Apalagi buku pelajaran."
Siswa: "Apa yang bapak senangi dengan dari murid-murid Bapak?"
Pak Guru: "Saya akan senang jika murid-murid saya menjadi sesorang yang pintar, berbakti pada orang tua, dan terakhir bermanfaat bagi dirinya, keluarganya, lingkungannya dan juga bangsanya. Saya ingin, mereka juga mengenyang pendidikan yang lebih tinggi lagi."
Siswa: "Lalu apakah ada yang membuat bapak sedih?"
Pak Guru: "Kalau mereka tidak bisa melanjutkan sekolah, inilah yang membuat saya sedih. Mereka harus melanjutkan sekolah. Lalu siapa kalau bukan mereka yang akan memajukan daerah mereka. Pendidikan bukan hanya untuk diri sendiri, namun juga untuk semua orang."
Siswa: "Apakah bapak ada hambatan ketika mengajar pelajaran kimia di sekolah ini?"
Pak Guru: "Alhamdulillah, selama ini sih tidak ada masalah. Saya senang murid-murid say semuanya dapat menerima pelajaran dengan baik. "
Siswa: "Apa yang bapak harapkan dari murid-murid Bapak?"
Pak Guru: "Sudah pasti, saya berharap mereka menjadi anak yang pandai. Sehingga mereka menjadi orang-orang yang sukses. Saya juga berharap mereka menjadi anak yang sholeh berbakti pada orang tua."
Wawancara 2 : Contoh Wawancara dengan Guru
Selanjutnya, kami sajikan contoh wawancara dengan seorang guru mengenai gelar guru terfavorit.
Pewawancara : "Selamat siang, apa perasaan Ibu setelah menerima penghargaan sebagai guru favorit?"
Guru : "Saya bahagia, saya tidak berharap dan menyangka sebelumnya. Sebenarnya yang saya harapkan adalah yang penting siswa dapat menerima pelajaran dengan baik. Bagaimanapun saya berterimakasih kepada semua pihak"
Pewawancara : "Mulai dari kapan Ibu menjabat sebagai guru ?"
Guru : "Dulu saya adalah seorang guru honorer di salah satu sekolah di Provinsi Jawa Tengah. Kemudian Saya dipindahkan ke sekolah ini. Pada tahun 2013 saya diangkat menjadi guru PNS. "
Pewawancara : "Sebagai guru BK, apa saja tugas-tugas yang harus dilakoni?"
Guru : "Kita sebagai guru BK memiliki kewajiban membina dan membimbing murid-murid supaya bisa mengerti dirinya sendiri, kemampuannya, serta perannya dalam suatu lingkungan."
Pewawancara : "Oh iya, kenapa Ibu bisa memilih jurusan Bimbingan Konseling sewaktu kuliah."
Guru : "Saya memilih sebagai guru konseling, pertama karena saya ingin berguna bagi orang lain. Kalaupun jika saya nantinya tidak bisa bekerja sebagai guru, saya bisa mengajari dan membimbing anak-anak saya. Dan ALhamdulillah, ternyata Tuhan berkata kalau ibu memang harus jadi guru dan dapat mengajar di sekolah ini."
Pewawancara : "Oh begitu ya Bu. Saya rasa cukup sekian, Terimakasih."
Guru : "Sama-sama."
Pewawancara : "Selamat siang, apa perasaan Ibu setelah menerima penghargaan sebagai guru favorit?"
Guru : "Saya bahagia, saya tidak berharap dan menyangka sebelumnya. Sebenarnya yang saya harapkan adalah yang penting siswa dapat menerima pelajaran dengan baik. Bagaimanapun saya berterimakasih kepada semua pihak"
Pewawancara : "Mulai dari kapan Ibu menjabat sebagai guru ?"
Guru : "Dulu saya adalah seorang guru honorer di salah satu sekolah di Provinsi Jawa Tengah. Kemudian Saya dipindahkan ke sekolah ini. Pada tahun 2013 saya diangkat menjadi guru PNS. "
Pewawancara : "Sebagai guru BK, apa saja tugas-tugas yang harus dilakoni?"
Guru : "Kita sebagai guru BK memiliki kewajiban membina dan membimbing murid-murid supaya bisa mengerti dirinya sendiri, kemampuannya, serta perannya dalam suatu lingkungan."
Pewawancara : "Oh iya, kenapa Ibu bisa memilih jurusan Bimbingan Konseling sewaktu kuliah."
Guru : "Saya memilih sebagai guru konseling, pertama karena saya ingin berguna bagi orang lain. Kalaupun jika saya nantinya tidak bisa bekerja sebagai guru, saya bisa mengajari dan membimbing anak-anak saya. Dan ALhamdulillah, ternyata Tuhan berkata kalau ibu memang harus jadi guru dan dapat mengajar di sekolah ini."
Pewawancara : "Oh begitu ya Bu. Saya rasa cukup sekian, Terimakasih."
Guru : "Sama-sama."
0 Response to "Contoh Wawancara dengan Seorang Guru"